Hari Minggu Nie dihabiskan dengan santai dan santai. Pagi hari ke gereja GBI Alfa Omega, as usual, yet receiving unusual message. Nie belajar sesuatu yang simple, tapi meaningful, yaitu menjadi garam. Wah, bagus banget deh ceritanya! Nie akan post sharingnya soon!
Tidak seperti biasanya, kali ini Nie akan bikin review resto yang Nie kunjungi hari Minggu siang kemarin!
Bersama Stefy, Nie makan siang di Lan hua Chinese Restaurant (di dalam Mercure Hotel Surabaya). Sebenarnya kunjungan ini atas rekomendasi Mas Chan-Chan, yang bilang kalau Dim Sum di tempat ini MurMer (baca: Murah Meriah).
Kami datang sekitar pukul 13:00. Suasana padat merambat (kayak lalu lintas aja!), maksudnya biar ramai tapi tetap ada tempat duduk. Kami duduk di bagian depan, pojok, cukup dekat dengan kassa dan dapur. Tapi suasana nyaman dan tenang. Kalau orang Belanda bilang "gezellig!" (Location: 9)
Pelayan cepat tanggap dengan kedatangan kami. Setelah memesan chinese tea (mereka punya 3 jenis Chinese Tea: Oolong, Jasmine, and Crysanthemum. Kami pesan Jasmine), kami langsung memesan makanan yang tersedia di menu. Yak, kami order dimsum! Di dalam menu, hanya ada sekitar 30 jenis makanan dim sum yang tersedia (termasuk bubur). Tidak terlalu banyak menu-menu khas Dim Sum yang Halal. Seperti siomay, yang biasanya ada versi ayam dan babi, kali ini cuma ada versi Babi. Selain itu, ada satu troli (kereta dorong) yang berisikan makanan-makanan dim sum, yang tidak terdapat di dalam menu. Jadi bingung mo milih yang mana. Jumlah pelayan yang cukup banyak memudahkan kami untuk segera pesan dan HHC menanti orderan kami. Sayang sungguh sayang, kami perlu menunggu cukup lama sampai pesanan kami datang semua. (Service: 7)
Untuk makanan, okay lah! Tidak terlalu special. Hakauw udang memang terasa fresh, tapi agak sedikit hambar. Kaki ayam (cakar) juga terasa hambar, kurang may nyuus. Yang recommended menurut Stefy adalah bakso ikan goreng isi keju (walaupun rasanya seperti bakso ikan biasa yang digoreng, kurang terasa kejunya) dan steam pangsit isi kepiting dan hisit (seperti pangsit kuah). Kalau menurut Nie, paling enak goreng kacang hitam (tau sa) dan pisang goreng dan cakwe udang with mayonnaise. Rasanya unik! In general, makanan lumayan, tapi menurut Nie, paling recommended goreng-gorengan dan makanan manisnya. Yang steam kurang! (Food: 7.5)
Saatnya membayar! Kami menebak harga berkisar 100 - 200 ribu. Eh, ternyata cuma 90 ribu-an. Ya, mereka masih promo 50% diskon untuk semua makanan. MurMer!!! Padahal kami uda pesan menu yang mahal-mahal dan cukup banyak, 8 piring kecil. (Harga: 9)
So, kesimpulannya, Lan Hua cukup recommended di kala kita pengen makan Dim Sum dengan harga miring. Atau kalau kita pengen ngobrol sambil nge-teh dan ngemil yang enak-enak! Tapi, if you wanna taste the real Dim Sum, this is not the right place!
Coba aja, ndiri!
Tidak seperti biasanya, kali ini Nie akan bikin review resto yang Nie kunjungi hari Minggu siang kemarin!
Bersama Stefy, Nie makan siang di Lan hua Chinese Restaurant (di dalam Mercure Hotel Surabaya). Sebenarnya kunjungan ini atas rekomendasi Mas Chan-Chan, yang bilang kalau Dim Sum di tempat ini MurMer (baca: Murah Meriah).
Kami datang sekitar pukul 13:00. Suasana padat merambat (kayak lalu lintas aja!), maksudnya biar ramai tapi tetap ada tempat duduk. Kami duduk di bagian depan, pojok, cukup dekat dengan kassa dan dapur. Tapi suasana nyaman dan tenang. Kalau orang Belanda bilang "gezellig!" (Location: 9)
Pelayan cepat tanggap dengan kedatangan kami. Setelah memesan chinese tea (mereka punya 3 jenis Chinese Tea: Oolong, Jasmine, and Crysanthemum. Kami pesan Jasmine), kami langsung memesan makanan yang tersedia di menu. Yak, kami order dimsum! Di dalam menu, hanya ada sekitar 30 jenis makanan dim sum yang tersedia (termasuk bubur). Tidak terlalu banyak menu-menu khas Dim Sum yang Halal. Seperti siomay, yang biasanya ada versi ayam dan babi, kali ini cuma ada versi Babi. Selain itu, ada satu troli (kereta dorong) yang berisikan makanan-makanan dim sum, yang tidak terdapat di dalam menu. Jadi bingung mo milih yang mana. Jumlah pelayan yang cukup banyak memudahkan kami untuk segera pesan dan HHC menanti orderan kami. Sayang sungguh sayang, kami perlu menunggu cukup lama sampai pesanan kami datang semua. (Service: 7)
Untuk makanan, okay lah! Tidak terlalu special. Hakauw udang memang terasa fresh, tapi agak sedikit hambar. Kaki ayam (cakar) juga terasa hambar, kurang may nyuus. Yang recommended menurut Stefy adalah bakso ikan goreng isi keju (walaupun rasanya seperti bakso ikan biasa yang digoreng, kurang terasa kejunya) dan steam pangsit isi kepiting dan hisit (seperti pangsit kuah). Kalau menurut Nie, paling enak goreng kacang hitam (tau sa) dan pisang goreng dan cakwe udang with mayonnaise. Rasanya unik! In general, makanan lumayan, tapi menurut Nie, paling recommended goreng-gorengan dan makanan manisnya. Yang steam kurang! (Food: 7.5)
Saatnya membayar! Kami menebak harga berkisar 100 - 200 ribu. Eh, ternyata cuma 90 ribu-an. Ya, mereka masih promo 50% diskon untuk semua makanan. MurMer!!! Padahal kami uda pesan menu yang mahal-mahal dan cukup banyak, 8 piring kecil. (Harga: 9)
So, kesimpulannya, Lan Hua cukup recommended di kala kita pengen makan Dim Sum dengan harga miring. Atau kalau kita pengen ngobrol sambil nge-teh dan ngemil yang enak-enak! Tapi, if you wanna taste the real Dim Sum, this is not the right place!
Coba aja, ndiri!
Comments