Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2007

Jakarta 07 - Final Post: Macet

Jakarta emang tidak bisa terpisahkan dari fenomena MACET. Doh, kayaknya kalo datang ke Jakarta dan ngga ketemu macet, kayaknya ngga afdol. Doeloe buanget, waktu Jakarta masih ngga serame sekarang, Nie liburan ke Jakarta sama orang tua. Trus, malam-malam, pas lapaaar banget, diajakin deh ama Oom makan. “Ayo, keluar makan! Deket kok!” Dengan antusiasnya Nie dan keluarga langsung melompat ke dalam mobil. 5 menit, 10 menit, kok ngga nyampe-nyampe... Ternyata, deket yang dibilang ama si Oom itu, ternyata 30 menit. Itu pun doeloe sekaleee. Kalo sekarang, hm,.. kayaknya deket tuh bisa aja 1 jam. Kenapa hayo Jakarta bisa macet? Banyak banget alasannya, mulai dari karena orang-orang kaya di Jakarta semakin banyak, dan mereka mulai bingung bagaimana cara menghabiskan uang mereka. Thus, mereka semakin kurang kerjaan dengan mengkoleksi mobil-mobil. Ada temennya adiknya kakaknya tantenya tetangga Nie (heheh,.. bingung ya?) yang punya mobil 13. TIGA BELAS! Yap, anda tidak salah membacanya. 13 as 3

Mall

“You are wrong if you think we are building small mall” or something similar. Nie lupa apa statement yang pasti, but, di papan iklan di depan sebuah gedung pencakar langit, ada tulisan kayak gitu. So, the owner of that mall to-be stated kalo mereka ga akan bikin mall yang ecek-ecek, instead, akan ada giant mall baru di Jakarta, which probably could be a new cause of flood in Jakarta. Kok mereka ga mikir ya. Bikin mall baru tuh berarti meniadakan sebuah lahan, yang maybe in the past adalah taman, atau pohon-pohonan atau taman liar. Bikin mall baru tuh berarti mengusir bapak-bapak, ibu-ibu, dan adik-adik yang mungkin dulu tinggal (secara liar) di situ, atau di sekitar daerah itu. I could talk for ages about this topic. Tapi, seriously, kenapa orang-orang kaya di Jakarta gak mikir untuk bikin ‘Kensington Garden’ atau ‘Vondel Park’ di Jakarta. Dimana orang-orang bisa jalan-jalan di situ, kalo pagi bisa lari-lari di situ (to decrease the number of obesity in Indonesia). Thus, polusi udara b

Jakarta 07: Cowo Lutu

Baru pulang dari Jakarta, euy! Sudah lebih dari setengah tahun saya tidak berkunjung ke ibukota. Hm, dan lebih tepatnya lagi, sudah lebih 6 tahun saya tidak having fun di Jakarta. Terakhir kali ke Jakarta tuh bulan Agustus 2006, job hunting! Jadi I spent less than one week berkunjung ke company demi company. Sebelumnya lagi tuh bulan Juni – Juli 2005, yang ini untuk kerjaan. Jadi isinya nemenin tamu-tamu yang notabene orang bule ke company demi company, lagi. So, there was no window shopping, no ngecengin cowo-cowo lutu, no ketemuan ama temen-temen untuk nge-lounge (new word for me), dan no wisata kuliner. Kali ini fun, walaupun, again, less than one week di Jakarta (karena I spent 3 days in Bandung). Tapi kali ini lumayan puas. So, the main purpose of going to Jakarta this time was to watch Java Jazz Festival. Wow, it was the best!!! Untuk liputannya, maybe next time ya, karena bisa 3 halaman A4 untuk cerita Java Jazz festival. This time, Nie lebih pengen untuk underline wh