Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2015

#nulisrandom Day 16: The First Year

Today is Axl's first birthday, which means we have completed one full year of being parents for him. I want to reflect on that and write this piece. Maybe it would be nice for you to read, but I think this is kind of my way of giving thanks for what has happened in one year. When Axl was born last year, lots of friends and families passed on their greetings, congratulating me for this cute little baby. But one friend wrote on Facebook "good luck for the next 18 years." I giggled, but turned out, I really needed that luck, simply to pass the first few months. The first few months were the hardest. Or let me be specific. The first month was the super hardest. We were clueless. Turned out technology and Google were not able to prep us to becoming parents. All the links about nursing and parenting, all the apps downloaded, and all the lullabies from YouTube couldn't always help us to soothe Axl when he was having colic or when he decided to cry for no reasons. Giving A

#nulisrandom Day 6: Sebentar

Pernah ngga kita pergi ke sebuah toko dan mencari suatu barang lalu si sales akan mengatakan, "oh sebentar, Bu akan saya carikan." 30 menit berlalu dan sang sales tidak kunjung kembali? Kemarin saya selesai ngegym, saya ke bagian customer service dan menanyakan jadwal kelas untuk bulan ini. Ternyata kertas jadwalnya habis. Petugas customer service berkata "oh sebentar bu saya fotokopikan." Saya berpikir, oh fotokopi kan cepat ya. Lalu petugas itu masuk ke dalam kantor dan 2 menit kemudian, dia kembali "sebentar ya bu, sedang difotokopikan." Dan 15 menit pun berlalu. Saya pun agak jengkel, lalu berkata "mas, saya tinggal pulang aja. Masih lama ya kayaknya?" Dan si petugas menjawab sambil tersenyum "iya bu, sepertinya masih lama." Lho?! Kalau tahu masih lama, kenapa bilang sebentar? Saya lebih senang apabila diberitahu info yang sejujurnya. Apabila memang saya harus menunggu 20 menit, maka saya tahu dan saya pun bisa memilih, mau me

#nulisrandom2015 Day 5: 1 Menit

Tadi pagi saya agak terlambat berangkat ke kantor. Biasa, Axl sudah bisa mulai manja. Jadi kadang dia bisa merengek-rengek di saat mamanya akan berangkat ke kantor. Jadi begitu saya tancap gas, saya berkonsentrasi penuh untuk menyetir mobil, mengambil sela atau mencoba untuk tidak sampai ketinggalan lampu hijau. Sebel ngga sih kalau traffic lightnya berubah jadi warna merah pas saat kita akan melewatinya! Di tengah jalan, ada mobil yang menyalip tiba-tiba. Sehingga saya berhenti. Dan ketika saya melanjutkan perjalanan, tak lama kemudian jalan saya distop oleh palang kereta api, pas saya hampir melewati jalan itu. Sebel banget! Saya berpikir, saya ini pasti kehilangan waktu! Pasti saya akan terlambat. Itu pasti gara-gara mobil yang menyalip. Coba kalau saya tidak disalip, pasti tidak akan kena stop kereta api. Lalu saya melihat jam di smartphone: 8.12. Tak lama kemudian, palang kereta api terbuka. Dan karena smartphone masih di tangan, saya lirik lagi jam di layarnya: pukul 8.13. H

#nulisrandom2015 Day 3: Cerita dari Jauh yang Begitu Dekat

Apakah Anda sering membuka surat kabar di pagi hari dan membaca di dalamnya berita seperti demikian: siswi dihamili oleh gurunya atau siswi SMA hamil menjelang ujian sekolah? Apa reaksi Anda setelah membaca berita tersebut? Geram? Sedih? Atau apakah Anda malah mencibir sambil melewati berita tersebut, berpikir ini pasti sang wartawan yang kekurangan berita, karena kok berita ini lagi-ini lagi? Tadi malam berita seperti itu saya baca dengan sedikit air mata dan helaan nafas yang dalam, karena kejadian itu benar-benar terjadi pada anak kenalan saya sendiri. Ternyata masih ada manusia yang tidak memiliki otak dan tidak memiliki hati, yang merusak mimpi seorang remaja, demi kebahagiaan sesaat. Dear a strong yet grieving mother I know, my heart goes out to you, your daughter and all other girls facing similar situation.

#nulisrandom2015 Day 2: Enough is never enough.

Perlu diakui kita ini sering tidak mudah puas. Baik dalam mencapai prestasi ataupun memiliki barang idaman. Tidak cepat puas sebenarnya adalah hal yang baik. Jika kita mudah puas, maka kita dengan mudahnya berhenti berusaha dan dengan gampangnya berhenti. Pada saat kuliah, ada 1 dosen yang sangat tough. Amanda Coady namanya. Dapat nilai 7 untuk mata kuliah dia, itu sudah syukur alhamdulilah. Tapi saya ngga rela cuma dapat 7 (thanks to my Asian blood!). Saya mencoba untuk dapat nilai 8 bahkan kalau bisa 9. Well, akhirnya mentok cuma dapat 8.5 di mata kuliah marketing communications. Rasa tidak cepat puas ini saya bawa sampai sekarang. Apalagi my ex boss adalah seorang perfectionist. Kalau saya melakukan kesalahan dalam pekerjaan, bisa saya pikirkan siang malam. Tapi tanpa sadar, rasa tidak cepat puas ini saya bawa dalam aspek kehidupan saya yang lain. Yaitu dalam penampilan dan barang-barang yang saya miliki. Sudah punya 1 baju merek tertentu, eh ngerasa kenapa kok ngga 2? Window s

#nulisrandom2015 Day 1: One Year of Being A Not-So-Full-Time Mom

Sudah hampir 1 tahun saya jadi seorang mama. Jujur saya ingin menepuk pundak saya sendiri dan bilang " you've done a pretty good job." Apakah saya sudah melakukan semua yang seharusnya seorang mama lakukan? Well, I don't think so. Saya masih melakukan banyak sekali kesalahan dan kadang saya merasa saya ini bukan mama yang baik. Perasaan ini sering timbul di pagi hari, ketika saya harus mencium Axl dan say goodbye untuk berangkat ke kantor. Tidak jarang Axl jadi manja dan menangis, tidak mau lepas dari pelukan saya. Dan di situlah kadang saya merasa sedih :p Di saat ini, saya merasa harusnya saya di rumah saja, jadi full time mom buat Axl, bukan malahan mengejar karir. Perasaan bersalah inilah yang membuat saya tidak lagi bisa have fun seperti ke salon, mani-pedi, nonton atau yoga dengan bebas. Kalaupun saya bisa melakukan hobi saya, itupun pasti di waktu dimana Axl lagi tidur atau sedang "dipinjam" oma-omanya. Tapi perasaan bersalah ini sering kali terg