Kali ini fun, walaupun, again, less than one week di Jakarta (karena I spent 3 days in Bandung). Tapi kali ini lumayan puas. So, the main purpose of going to Jakarta this time was to watch Java Jazz Festival. Wow, it was the best!!! Untuk liputannya, maybe next time ya, karena bisa 3 halaman A4 untuk cerita Java Jazz festival. This time, Nie lebih pengen untuk underline what happened in Jakarta.
Cowok-cowok lutu.
Hehehe,.. ini always a good topic to talk about. Sebenarnya ke Jakarta ini bukan untuk hunting cowo, trust me! Karena my dearest Bang Tepy juga datang ke Jakarta, menemani saya nonton Java Jazz Festival (I know, honey, our relatioship is not cheap). Tapi Nie mau cerita suatu kisah yang sekarang pun masih bikin Nie 3S (senyum-senyum sendiri).
So, here goes the story. Nie kan nonton Marcus Miller di Java Jazz, pas itu barengan ama Ulma, Wasi (adeknya Ulma) dan temennya Wasi (maap dek, kakak lupa namamu sapa). Trus sebelum performance dimulai, Nia melayangkan pandang, mencari Bang Tepy yang, for sure, ada di antara jubelan penonton. Tiba-tiba, ada cowo yang cukup tinggi, berpenampilan lucu dan maniiiiss sekali! “ul, ul, ada cowo lutu, Ul!” Dan Nie pun mulai mendeskripsikan dimana dan gimana cowo lutu yang Nie maksud.
“Biasa aja, Nie.” Doh, Ulma seleranya berubah sekarang. Itu cowo kan lutu, begitu batinku. Tapi mungkin selera Nie emang unik. Yang pasti, senyum cowo ini manis sekali. So, sambil menunggu Marcus Miller tampir, Nie ngelirik-ngelirik ke belakang, dimana cowo lutu ini berdiri. Lalu, otak saya mulai bereaksi, “Ul, kayaknya itu Ello, deh!” “Ello tuh sapa?” Doh, Ulma! Maklum, maklum, Nie, si Ulma kan ga pulang Indo 2 taon. Ulma kayaknya lebih tau Ali B atau Marco Borsato deh! (heheheh, maap Ulm!). Sambil menjelaskan ke Ulma sapa tuh Ello, Nie sesekali melirik ke belakang, untuk memastikan apa itu bener-bener Ello. Ternyata, Nie melihat gelang kertas warna biru di lengan cowo lutu itu, bertuliskan ‘Artist’. Nah,.. kan,.. dia artist! Jadi, gak salah lagi dia tuh si Ello, tea’!
Jadinya, sepanjang nonton Marcus Miller, Nie sempat-sempatkan melirik ke belakang. Hehehhe,.. mumpung Bang Tepy lagi ga ada. Wekekek,.. tapi ga papa, kan, liat aja? Trus trus,.. (masih dengan semangatnya cerita), nonton Marcus Miller kan berjubel-jubel. Jadinya kita didorong ke belakang dan ke depan. Thus, in the end of the concert, Ello bener-bener berdiri di belakang Nie. Huee,.. cowo lutu!
"Eh, Bang Tepy mana ya?" (giggling)
Next post: Jakarta 07: Mall
Comments
mbok "Ketemu Ulma Lagi" kek :p hehehe
bu, kmrn ga jd potong rambut yak.. huhuh maab..