Skip to main content

Anak-anaknya Nie


Saya udah lama banget gak blog shopping, alias belanja-belanji ke blog temen-temen tercinta saya. Maklum, connection di Indo kan agak-agak lemot, dan akhir2 ini saya lebih ter-occupied dengan kegiatan job hunting saya. Fewh,…

Akhirnya kok kemarin tuh, setelah punya ‘speedy’ yang ternyata speed-nya cukup bisa diandalkan untuk connect ke internet dan donlot2 lagu, saya kembali blog shopping!

Lucu juga, baca kalo si iphien dah ada job, di kantor yang penuh cowo2 ganteng! *jadi pengen balik ke belanda, phien! Ngecengin co2 keren dan segar* trus saya datengin blog favorit saya, punya mbak modjo!

Lalu saya jadi terinspirasi untuk nulis hal yang sama, soal cara didik mendidik anak, berandai-andai gimana nanti kalo mo punya anak.

- Saya mo punya anak maksimal tiga, dan kalo Tuhan ngerasa itu kebanyakan, ya dua deh! Pokoknya jangan sampek satu aja, kasian anaknya. Trus untuk cowok pa cewek, saya terserah. But jujur, saya kok prefer semuanya cowok. Heheheh,.. nia kan bisa jadi paling cakep se rumah! Wekekekek,.. tapi susah juga, kalo cowok ntar pada pergi semua, ngga ada yang ‘ngopeni’
- Soal urusan nama, hm,… saya tuh suka nama yang unik. Jadi saya pengen banget kalo nama anak-anak saya tuh terdiri dari huruf2 nama saya dan suami saya. Contoh nama saya kan Nia, trus suami saya anggep aja namanya Asep. Jadi bisa aja nama anak yang pertama Sepia, trus kedua Nipa, dan yang ketiga Aia (bacanya Aya). Hehehe,.. kreatip ya. Tapi doain nama suami saya bukan Asep, wekekek :D
- Anak saya harus bisa bahasa inggris. Jadi saya mau ngomong bahasa inggris terus dan kalo suami saya orang Indonesia, ya anak-anak ngomong bahasa Indonesia ama suami, or kalo suami saya juga mo ngomong bahasa inggris ya udah, di rumah full English. Aku rasa anak-anak kan pasti belajar bahasa Indonesia dengan sendirinya.
- Karena root saya orang Chinese, saya kok ya pengen anak-anak saya bisa bahasa mandarin. Trus karena saya punya banyak kenangan dengan belanda, dan keluarga saya bisa bahasa belanda, saya pengen mengajarkan bahasa belanda ke anak-anak saya. Mungkin nggak harus fluent, tapi at least ngerti istilah2 tertentu: eten, slapen, drinken, bidden, etc.
- Anak saya harus suka olahraga dan jarang nonton tivi. Apalagi kalo di Indo! Doh, bayangin, anak-anak jaman sekarang tuh tontonannya sinetron, like tersanjung2 gitu! Bo,.. nggak deh!!! Anak-anak tuh harus be like anak-anak. Nonton Dora the explorer, Teletubbies, Sponge Bob, Disney, and (a must) Looney Toons. Thus mereka harus suka berenang, lari pagi dan kalo cowok ya sepak bola lah!
- Anak-anak saya tidak boleh terlalu sering denger lagu-lagu orang dewasa. Karena pengaruh sinetron tadi, banyak anak-anak sekarang nyanyinya yang lagu soundtrack sinetron itu. No way!! Saya inget dulu pas kecil saya sukanya tuh Enno Lerian dengan Nyamuk-nyamuk nakalanya, atau Bondan dengan Lumba-lumbanya. Eh, sekarang mana tuh?! Hampir ga ada artis cilik lho! Bayangin, masak anak umur 5 tahun nyanyi cinta-cintaan, jangan sakiti hatiku, ingin kubunuh pacarmu, lho,… mana donk pendidikan yang baek buat anak-anak?!
- Anak-anak saya harus suka makan sayur. Pokoknya saya akan jadi the best vegetarian chef, buat masakin sayur mayur yang enak buat anak-anak saya. Misalnya spaghetti sayur, donat dengan sayur, skotel sayur, tempura sayur, pokoknya sayur-mayur tuh dimacem-macemin, divariasi supaya anak-anak suka. Buah juga wajib! At least 1-2 fruit a day! Dijus atau dibikin smoothies! Yummy!
- Anak-anak saya mau saya ajarkan untuk sayang dan mau bergaul dengan semua orang. Apalagi kalo tinggal di kota besar like Surabaya, banyak sekali kasus diskriminasi: yang hitam dengan yang putih, yang kaya dengan yang kurang kaya, yang anak boss dengan anak supirnya boss. Pokoknya anak-anak saya mau saya ajarkan untuk sayaaang ke semua orang, like God loves us unconditionally.
- Most important, anak-anak saya harus cinta Tuhan. Mama saya selalu bilang, cinta Tuhan tuh bekal yang ngga bakal habis di dunia ini, dan bekal yang bisa kita bawa mati. Kalo kenal Tuhan, cinta Tuhan, apapun yang terjadi, one can stand firm.
- Saya ngga tau bakal dimana saya tinggal or dengan siapa saya nikah, tapi yang pasti saya orang Indonesia. Jadi, ya, saya akan berikan ini ke anak-anak saya. Mereka harus kenal budaya Indonesia dan inget kalo mereka juga orang-orang Indonesia (or partly orang-orang Indonesia kalo Nia nggak nikah ma orang Indo).
- Oh iya,.. saya mau anak-anak saya bisa main musik. Entah mereka pengen apa, tapi seperti kata mama saya, piano tuh basic yang bagus! Jadi dari kecil saya akan les-kan piano.
- Anak-anak saya harus hidup sederhana. Pokoknya ngga sembarangan beli ini beli itu. Saya mau ajarkan untuk berbagi juga. Kayak mama saya, dari kecil, kalo saya dan adek2 saya ulang tahun, kami selalu pergi ke panti asuhan untuk bagi-bagi kue di sana. Saya pengen anak-anak saya juga gitu!
- Saya pengen mewariskan talenta saya dalam menaiki sepeda, hehehe,.. mereka harus bisa naek sepeda. Dan kalo cowok naek skateboard, obsesi pribadi yang tak kesampaean. Wekekke :D
- Finally, saya pengen anak-anak saya bergaul akrab ama sodara-sodara sepupu, karena saya nih bener2 kesepian. Ngga akrab ma sodara sepupu, dan mereka tinggalnya jauh-jauh juga. Jadi saya pengen anak-anak saya bisa akrab ama sepupu2nya. Juga sama tetangga,.. soalnya pas saya kecil, akraab banget ama tetangga. Tiap sore naek sepeda keliling kompleks.

Doh, ini kok jadi obsesi pribadi ya! Aniwe, ini kan impian saya, saya tau pasti ini akan ‘dipoles’ oleh suami saya. Hoo,.. masih berapa taon lagi yaaa punya anak?! :P

Comments

R.e.t.h said…
Walah Bexs...buanyak bgt persyaratan buat jadi anak loe *Lho??* Kesian anakmu ntar Bexs, terlalu dibebani dengan obsesi ibunya yang terlalu compulsive obsessive aggretory (tauk ah apaan itu? Huehehehe). Biarlah anak2 menjadi anak2 yang apa adanya anak2 saja lah, hohoho ^^
Oma Nia said…
hahahahha,... itu kan impian seorang ibu, getu lhooo!! wekekekek,.. Reth dikau kapan balik kampung?
R.e.t.h said…
Hmm..kapan ya aku balik? Ga tau say..unpredictable lah pokoke, emang opo'o?
Btw, new postingannya duonnkk, mana neh?? Ditunggu euy..

Popular posts from this blog

What would you do if you could live another life

What would you do if you could live another life just for one day? This line is quoted from "Last Chance Harvey" . I have watched this film twice and still feel so touched everytime I watch it. Kate Walker, the main character in this film, uttered this question to Harvey Shine. In this story, both of them lived a life that is not very happy-chappy. Kate lived in a pathetic, boring life; Harvey in a screwed one. When Kate asked this question, both of them seem to ponder: what if I could live a different life, just for one day, just to try out. This question makes me ponder, too: what would I do if I was given a chance to live any kind of life I want, just for one day? Where would I be? What would I do? Who would I be? Lately I have been thinking about the life I am living right now. Everything is so well-planned. I graduated from high school, went abroad to study, came back home to work, went abroad again to do my master, working in a reasonably good organisation, and going ho

Cold Feet

One of my closest friends is getting married tomorrow another one in May another one in November. and an ex-classmate is also getting married in April/May. and, I dreamed about getting married last night. I remember some months ago I was so enthusiastic with the idea of getting married. Although I knew that our relationship was not yet ready for that stage, I was so pushy to Stefy. I had asked him when exactly we would get married. Ah well, it was all the flashy things that I longed for. Right now, what I want is to avoid it! I am just not brave enough to throw myself into this new status. Don't get me wrong, I am probably just like any other girls out there who like the beautiful wedding gown, like to be made up, like to be the queen of the night. But, have you ever considered what would happen after you wave off the guests and head to your own home, starting your new chapter of life? or what would happen after the happy chappy honeymoon? Would we then live

WSAD? (What Should Ariel Do?)

As a communication expert, we always need to be prepared for crisis communication or disaster management. If a company suffered a bad publication, or when bad things happened, like with BP’s oil spill or Toyota’s cars, the communication people need to work very hard to communicate the right message (while some other people work on to make things right) and to win the public favour again. In theory, companies need to be prepared for crisis way in advance; however not many companies did that. I believe, Ariel had also never thought that such drama would happen, but yeah, here it is, and he has to face it! So, here is my humble opinion regarding what he needs to do to clear the air: Scenario 1: Launch a single/album Celebrities, especially musicians, usually would create a drama or scandal to increase their popularity in order to promote the next movie, single, or album that would be launched. What Ariel could do is to write a song (or an album) as soon as possible and launch it! And thee