Look at my cute slippers! Lucu banget, kan!
Slippers ini diberikan sebagai oleh-oleh, dari seorang sahabat yang pada saat itu baru pindah ke New Zealand. Kalau saya tidak salah, 4 atau 5 tahun lalu slippers ini diberikan.
Saya adalah orang yang practical. Boro-boro pakai slippers di rumah, sandal jepit biasa pun tidak! Di dalam rumah, kami biasa nyeker alias tidak pernah pakai sandal. Jadi si slippers domba Selandia Baru yang baru ini resmi menjadi penunggu lemari baju.
Setelah Axl lahir dan beranjak sedikit dewasa, slippers ini ditemukan tanpa sengaja. Axl suka sekali dan kerap memainkan slippers ini. Namun lagi-lagi, setelah beberapa minggu, si domba kembali menjadi penunggu lemari. Anak balita itu sangat gampang bosan!
Sampai 1 bulan yang lalu. Di salah satu tempat ngantor saya yang baru, saya harus bekerja di ruangan yang super dingin! Tiba-tiba, saya teringat akan slippers domba ini! Ternyata benar, slippers ini bisa menghangatkan kaki saya dengan sempurna. Dari penunggu lemari, slippers domba sekarang 'naik kelas' menjadi teman setia saat ngantor.
Hal ini membuat saya berpikir, sebuah hal sederhana seperti sandal saja, harus menunggu begitu lama, untuk 'melihat' tujuan ‘hidupnya’ terwujud. Sebuah perjalanan yang sangat panjang. Apalagi kita manusia.
Kadang kita menginginkan sebuah hasil yang instan. Terutama karena budaya sekarang yang serba cepat.
Namun hidup kita memiliki sebuah tujuan yang besar, yang sudah direncanakan oleh Sang Pencipta dengan begitu sempurnanya. Kita perlu bersabar untuk bisa melihat hasil dari usaha keras dan doa-doa. Kadang kita tidak mengerti, mengapa kita harus menunggu begitu lama, tidak ada hasil, tidak ada kabar baik, tidak juga ‘naik kelas’, bahkan kadang malah terjadi hal-hal yang seakan-akan menjauhkan kita dari tujuan itu.
Keyakinan bahwa kita hidup di dunia ini dengan tujuan yang mulia, membuat kita bisa jadi lebih sabar dan penuh harapan untuk menanti doa dan mimpi kita menjadi nyata. Jika saat ini ada yang berada dalam fase menunggu, baik menunggu ‘naik kelas’ ataupun menunggu jodoh, kiranya kita diberi kekuatan dan kesabaran.
So, that's my story about my slippers.
Comments