Sayalah ahlinya!
karena Nie sudah dinobatkan sebagai Tukang Pindahan kelas wahid,...
Hari ini, Nie, untuk kesekian kalinya harus pindahan. Mungkin ini bukan proses pindahan seperti pindah rumah, pindah negara, atau pindah warga negara. Ini hanya pindah working space, dari lantai 6 ke lantai 2.
Hari ini, Nie, untuk kesekian kalinya harus pindahan. Mungkin ini bukan proses pindahan seperti pindah rumah, pindah negara, atau pindah warga negara. Ini hanya pindah working space, dari lantai 6 ke lantai 2.
Weits, ini bukan posting keluhan, tapi sekedar berbagi cerita, karena menurut Nie ini lucu banget. Bisa-bisa, pindahan menjadi trademark Nie.
Starting from 2003, Nie pindah, dari rumah Oom Robby di Trompetboomhof ke Kruidenhof bareng sama Ardy dkk. Trus di Januari 2004, Nie pindah ke Exeter, di sebuah student house di Pinhoe Road. Tak lama kemudian, sekitar bulan April, Nie pindah lagi untuk ngekost di sebuah rumah ibu tua yang berprofesi sebagai suster (Nie lupa alamatnya. I think it starts with B). Bulan Juni 2004 masa exchange program Nie berakhir, thus Nie balik ke Belanda dan pindah lagi ke Oosteinde, di Amstelveen. Kali ini Nie serumah bareng Nita.
Nie cinta banget sama rumah ini, karena suasananya homey banget dan kami cuma berdua (or kadang-kadang bertiga). So, enak banget suasananya buat belajar dan nyantai! Tapi, karena kecoak-kecoak nakal, kami harus pindah lagi. Kali ini kami tinggal di Amsterdam, di jalan Amstelveenseweg. Lagi-lagi barengan ama Nita (hopefully Nita ngga bosen ye!). Di rumah ini pun terjadi prosesi pindah-pindahan sebanyak 1 kali, maksudnya pindah kamar. Dari kamar yang kecil, ke kamar yang gede! Rumah ini cukup nyaman, yah,.. at least kamar kami. Kadang ada acara air panas mati, room heater mati, dan alhasil kami harus masak air seperti jaman purba (hehehe,.. segitunya) lagi! Ada acara mendengar suara-suara misterius dari kamar sebelah (kamar sebelah dihuni oleh anak dan keponakan pemilik rumah yang juga orang Indonesia). Ada acara mendengar orang-orang mabuk dari pinggir jalan. Tapi serunya, karena Amstelveenseweg dekat dengan Vondelpark, Nie jadi sangat rajin jogging.
Singkat cerita, di tahun ke-4 Nie di Belanda, Nie dan Nita pindah lagi!! This time, kami reunited dengan penghuni kruidenhof, plus ketambahan pendatang baru, Golda. Kami tinggal di sebuah rumah di Diemen, di jalan Diemerkade. Di sinilah Nie merasa sangat betah dan homey! Nie paling lama tinggal di sini, deh, kayaknya.
Tahun 2006, Nie lulus dan Nie pulang ke Indonesia. Yap, Nie pindahan lagi! hehehhe,... Nie pindah kembali ke rumah di Surabaya. Rencana tinggal rencanya. Yang awalnya Nie ingin 'semedi' dan istirahat dulu sampai beberapa bulan, akhirnya berubah total! Nie ngga betah nganggur! 2 minggu setelah Nie pulang ke Indonesia, Nie mulai job searching. Bulan September 2006, keputusan Nie sudah bulat untuk pergi ke Aceh, bekerja dan membantu pembangunan Aceh.
Ya, saudara-saudara, Nie pindahan lagi ke Meulaboh, Aceh. Di Aceh, Nie sangat senang, karena mengingatkan Nie akan kehidupan mandiri di Belanda. Masak sendiri, punya kamar sendiri, having a lot of me-time, suka jogging dan sepedaan lagi! Pokoknya senang. Sayangnya, masa tugas Nie cuma sampai bulan April 2007. So,.. pindahan lagi deeeeh!!! Selama di Aceh, ada 1 kali prosesi pindahan, pindah dari kantor kecil ke kantor pusat. hehehehhe,...
Finally, prosesi pindahan yang terakhir adalah tadi pagi, dari lantai 6 ke lantai 2.
"Aren't you tired of moving in, moving out, moving in, and moving out?"
Awalnya emang capek banget. Be-te! Setiap pindah rumah selalu adaaaa aja barang yang hilang, yang ketinggalan, yang kesingsal! Ada juga insiden bertengkar (Ardy, ingatkah pertengkaran kita di mobil box mu!?), ada insiden homesick. Dan, yang paling penting, setiap pindah rumah, Nie selalu harus menguras habis tabungan. Mulai untuk biaya mobil pindahan, beli perabot baru, dan bayar sewa rumah baru.
Sekarang, kayak uda biasa banget. Ngga ada rasa be-te or capek. Pindahan has become my middle name ;P
"Do you have any plans to move out and move in this year?"
Hm,.. maybe. I am not sure. Just hoping for the best
So, ada yang butuh tips pindahan? call me :P
Starting from 2003, Nie pindah, dari rumah Oom Robby di Trompetboomhof ke Kruidenhof bareng sama Ardy dkk. Trus di Januari 2004, Nie pindah ke Exeter, di sebuah student house di Pinhoe Road. Tak lama kemudian, sekitar bulan April, Nie pindah lagi untuk ngekost di sebuah rumah ibu tua yang berprofesi sebagai suster (Nie lupa alamatnya. I think it starts with B). Bulan Juni 2004 masa exchange program Nie berakhir, thus Nie balik ke Belanda dan pindah lagi ke Oosteinde, di Amstelveen. Kali ini Nie serumah bareng Nita.
Nie cinta banget sama rumah ini, karena suasananya homey banget dan kami cuma berdua (or kadang-kadang bertiga). So, enak banget suasananya buat belajar dan nyantai! Tapi, karena kecoak-kecoak nakal, kami harus pindah lagi. Kali ini kami tinggal di Amsterdam, di jalan Amstelveenseweg. Lagi-lagi barengan ama Nita (hopefully Nita ngga bosen ye!). Di rumah ini pun terjadi prosesi pindah-pindahan sebanyak 1 kali, maksudnya pindah kamar. Dari kamar yang kecil, ke kamar yang gede! Rumah ini cukup nyaman, yah,.. at least kamar kami. Kadang ada acara air panas mati, room heater mati, dan alhasil kami harus masak air seperti jaman purba (hehehe,.. segitunya) lagi! Ada acara mendengar suara-suara misterius dari kamar sebelah (kamar sebelah dihuni oleh anak dan keponakan pemilik rumah yang juga orang Indonesia). Ada acara mendengar orang-orang mabuk dari pinggir jalan. Tapi serunya, karena Amstelveenseweg dekat dengan Vondelpark, Nie jadi sangat rajin jogging.
Singkat cerita, di tahun ke-4 Nie di Belanda, Nie dan Nita pindah lagi!! This time, kami reunited dengan penghuni kruidenhof, plus ketambahan pendatang baru, Golda. Kami tinggal di sebuah rumah di Diemen, di jalan Diemerkade. Di sinilah Nie merasa sangat betah dan homey! Nie paling lama tinggal di sini, deh, kayaknya.
Tahun 2006, Nie lulus dan Nie pulang ke Indonesia. Yap, Nie pindahan lagi! hehehhe,... Nie pindah kembali ke rumah di Surabaya. Rencana tinggal rencanya. Yang awalnya Nie ingin 'semedi' dan istirahat dulu sampai beberapa bulan, akhirnya berubah total! Nie ngga betah nganggur! 2 minggu setelah Nie pulang ke Indonesia, Nie mulai job searching. Bulan September 2006, keputusan Nie sudah bulat untuk pergi ke Aceh, bekerja dan membantu pembangunan Aceh.
Ya, saudara-saudara, Nie pindahan lagi ke Meulaboh, Aceh. Di Aceh, Nie sangat senang, karena mengingatkan Nie akan kehidupan mandiri di Belanda. Masak sendiri, punya kamar sendiri, having a lot of me-time, suka jogging dan sepedaan lagi! Pokoknya senang. Sayangnya, masa tugas Nie cuma sampai bulan April 2007. So,.. pindahan lagi deeeeh!!! Selama di Aceh, ada 1 kali prosesi pindahan, pindah dari kantor kecil ke kantor pusat. hehehehhe,...
Finally, prosesi pindahan yang terakhir adalah tadi pagi, dari lantai 6 ke lantai 2.
"Aren't you tired of moving in, moving out, moving in, and moving out?"
Awalnya emang capek banget. Be-te! Setiap pindah rumah selalu adaaaa aja barang yang hilang, yang ketinggalan, yang kesingsal! Ada juga insiden bertengkar (Ardy, ingatkah pertengkaran kita di mobil box mu!?), ada insiden homesick. Dan, yang paling penting, setiap pindah rumah, Nie selalu harus menguras habis tabungan. Mulai untuk biaya mobil pindahan, beli perabot baru, dan bayar sewa rumah baru.
Sekarang, kayak uda biasa banget. Ngga ada rasa be-te or capek. Pindahan has become my middle name ;P
"Do you have any plans to move out and move in this year?"
Hm,.. maybe. I am not sure. Just hoping for the best
So, ada yang butuh tips pindahan? call me :P
Comments