Pernah ngga sih kalian benciiii banget sama seseorang sampai-sampai kalian ngga mungkin memaafkan orang itu?
Oma bukan tipe tukang marah-marah, walaupun emang Oma kadang suka not in the mood, tapi kalo marah-marah sama orang trus sampek jadi benci, bole dibilang sangat jarang.
Tapi sekali Oma ‘digoda’ untuk marah, dan digodanya itu dengan hal-hal yang sangat prinsipil, Oma akan marah, dan pastinya akan ada tendensi untuk membenci orang itu.
Dari kasus di bawah ini, coba kalian pilih, untuk kasus mana Oma pantas marah-marah sampai-sampai Oma bisa membenci orang itu?
a. Seorang teman baik Bang Tepy mengadu domba Oma dan Bang Tepy, sampai kami bertengkar sangat hebat. Teman baik ini tetap berpura-pura manis di depan Oma, after doing her cruel intention. Alhasil, Oma harus berperang dengan Bang Tepy, while she was maybe enjoying a sip of her tea.
b. Seorang teman, yang actually pacar teman baik Oma, dulunya sangat dekaaat dengan Oma. Ketika ada masalah, Oma akan siap mendampinginya. Ketika dia hampir putus dari pacarnya yang sedang kuliah di luar negeri, Oma rela telpon and ditelponin every single nite, listening to her song of broken heart. Dan Oma pun rela terbang ke kota dia tinggal dan comforted her. Tapi, ketika dia akhirnya dipertemukan lagi dengan pacarnya dan tidak ada masalah-masalah lagi, her life is so pleasant, Oma ditinggalkan. Not a single message, SMS or phone call I have received these last 2 years.
c. Ketika Oma ingin membeli parfum, Oma mengajak seorang teman. Pilih pilih dipilih. Oma pun dipusingkan dengan 2 pilihan, sebut saja Parfum A dan Parfum B. Oma minta pendapat sang teman. Dia langsung bilang, “aduh,… parfum A ini aneh baunya! Nggak cocok buat kamu!” Oma pun yang ketika itu bimbang, langsung membeli parfum B. Ternyata oh ternyata, beberapa hari kemudian Oma melihat sang teman membeli Parfum A.
d. Seorang adik yang memaki-maki kakaknya, ketika kakaknya memberikan wejangan. Yeah, kakaknya itu adalah Oma.
e. Ketika ada sebuah project baru, Oma dilibatkan dalam team untuk pengerjaan project ini. Project ini adalah sebuah dream project yang happened once in a life time. So, it should be good! Oma kemudian mendapat tugas untuk menulis, suatu pekerjaan yang Oma suka. Dan seorang rekan kerja bertanya dengan sinis, “emang kamu bisa? Yakin kamu bisa? Kalo ga yakin jangan deh!”
So, menurut kalian, untuk kasus mana Oma boleh (atau malah harus) marah? Dan untuk kasus mana Oma diijinkan untuk membenci orang itu?
Dan untuk kasus mana Oma harus memaafkan?
Oma bukan tipe tukang marah-marah, walaupun emang Oma kadang suka not in the mood, tapi kalo marah-marah sama orang trus sampek jadi benci, bole dibilang sangat jarang.
Tapi sekali Oma ‘digoda’ untuk marah, dan digodanya itu dengan hal-hal yang sangat prinsipil, Oma akan marah, dan pastinya akan ada tendensi untuk membenci orang itu.
Dari kasus di bawah ini, coba kalian pilih, untuk kasus mana Oma pantas marah-marah sampai-sampai Oma bisa membenci orang itu?
a. Seorang teman baik Bang Tepy mengadu domba Oma dan Bang Tepy, sampai kami bertengkar sangat hebat. Teman baik ini tetap berpura-pura manis di depan Oma, after doing her cruel intention. Alhasil, Oma harus berperang dengan Bang Tepy, while she was maybe enjoying a sip of her tea.
b. Seorang teman, yang actually pacar teman baik Oma, dulunya sangat dekaaat dengan Oma. Ketika ada masalah, Oma akan siap mendampinginya. Ketika dia hampir putus dari pacarnya yang sedang kuliah di luar negeri, Oma rela telpon and ditelponin every single nite, listening to her song of broken heart. Dan Oma pun rela terbang ke kota dia tinggal dan comforted her. Tapi, ketika dia akhirnya dipertemukan lagi dengan pacarnya dan tidak ada masalah-masalah lagi, her life is so pleasant, Oma ditinggalkan. Not a single message, SMS or phone call I have received these last 2 years.
c. Ketika Oma ingin membeli parfum, Oma mengajak seorang teman. Pilih pilih dipilih. Oma pun dipusingkan dengan 2 pilihan, sebut saja Parfum A dan Parfum B. Oma minta pendapat sang teman. Dia langsung bilang, “aduh,… parfum A ini aneh baunya! Nggak cocok buat kamu!” Oma pun yang ketika itu bimbang, langsung membeli parfum B. Ternyata oh ternyata, beberapa hari kemudian Oma melihat sang teman membeli Parfum A.
d. Seorang adik yang memaki-maki kakaknya, ketika kakaknya memberikan wejangan. Yeah, kakaknya itu adalah Oma.
e. Ketika ada sebuah project baru, Oma dilibatkan dalam team untuk pengerjaan project ini. Project ini adalah sebuah dream project yang happened once in a life time. So, it should be good! Oma kemudian mendapat tugas untuk menulis, suatu pekerjaan yang Oma suka. Dan seorang rekan kerja bertanya dengan sinis, “emang kamu bisa? Yakin kamu bisa? Kalo ga yakin jangan deh!”
So, menurut kalian, untuk kasus mana Oma boleh (atau malah harus) marah? Dan untuk kasus mana Oma diijinkan untuk membenci orang itu?
Dan untuk kasus mana Oma harus memaafkan?
Comments
Buat aku Bex (or i should call oma from now on?)
karena aku cuma manusia bisa yg masi banyak salah dan belon bijak² amat kayak kata² diparagrap awal itu :P
I will hate and unforgive for the case number 1, forever.
Case number 2? Hated too and only in times i could forgive her.
The rest of it...?
Maapin en anjing menggonggong kafilah berlalu ajah, toh ga ngefek² amat buat kehidupanku getohh, at least i've tried to be a nice person :D