Punya sahabat?
Pasti. Oma yakin semua orang punya sahabat, teman, buddies, mates, whatever you call it! Ya, pasti semua orang punya orang-orang lain di sekitarnya yang bisa jadi adalah temen jalan, temen main, temen ngobrol atau diskusi, temen curhat, apapun deh!
Pastinya setiap orang juga punya criteria orang-orang yang bisa masuk dalam list ‘sahabat’ mereka. Cantik, kaya, pintar, smart, baik, perhatian, good listener, ganteng, keren, good body, punya mobil (I really know someone, who calls someone else a friend just because she has a car, to bring her wherever she would go. Gosh!), seiman, rajin,… you name it.
Walaupun criteria untuk menjadi ‘sabahat’ tidaklah sama, tapi job description mereka averagely sama. Sahabat adalah orang yang setia, baik ama kita, be there when we need anything, yet they don’t take us for granted and we don’t take them for granted, supportive, honest (it’s ‘the’ most essential ingredient, I reckon), give encouragement, dan, memaafkan.
Akhir-akhir ini, Oma banyak diuji di dalam dunia persahabatan. Banyak ujian yang datang dan membuat Oma mempertanyakan arti sebuah persahabatan.
Kalo bole dibilang, Oma adalah orang yang cukup ‘easy’. Oma berteman dengan semua orang: kaya miskin hitam putih tinggi pendek bule asia gendut kurus. SEMUANYA! Oma juga gampang untuk dekat dan menjadi sahabat seseorang (dan menyebut orang lain sahabat, juga).
Ketika Oma berada di dalam tahap menganggap orang ‘sahabat’, I really mean it. Karena ketika Oma sudah menganggap orang itu sahabat, Oma akan melakukan banyak hal untuk orang itu. Oma rela berkorban, baik, setia, honest, ya,.. mostly seperti criteria yang Oma sebutin di atas (walo kadang ada juga salah-salahnya ya.
Lately, ada beberapa orang , yang menurut Oma, tidak menghargai sebuah persahabatan seperti Oma menghargai persahabatan itu. Ada yang doing backstabbing, ada yang taking me for granted,… entah apa Oma yang being sensitive, atau they really did it.
It’s been hard, you know. As I said, ketika Oma sudah bersahabat dengan seseorang, I would do lots of things. Ketika lots of things itu akhirnya dianggap angin lalu, being taken for granted, atau malah Oma jadi merasa orang itu memanfaatkan Oma, to be honest with you, I became furious. Atau ketika orang itu malah menjelek-jelekkan Oma, yes,.. indeed!! I would be angry. I hate backstabber! Dunno why, banyak sekali kasus backstabbing dalam kehidupan Oma.
Yeah,.. what I am trying to tell you is that you should never take any friendship for granted. Not any! Karena persahabatan itu lebih berharga daripada pacaran atau hubungan percintaan. Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu. Whatever you do, good or bad, seorang sahabat akan menerima kamu dan support kamu. They will be honest to you. Ya,.. mereka akan melakukan itu, unless kamu melakukan something terrible to break her heart.
So, yeah,.. appreciate every friendship you have. Don’t ever, ever, mengkhianati sebuah persahabatan.
Morale of this post is: Oma lagi belajar untuk mendalami sebuah criteria untuk menjadi sahabat yang baik dan benar. FORGIVENESS.
Yeah,.. I am trying to figure out whether I can (or am willing) to forgive.
Comments