Skip to main content

Shopping Festival - versi Oma

Bukan hanya Malaysia dan Singapore yang punya Shopping Fair or Shopping Festival. Tahun ini, Surabaya mengadakan Surabaya Shopping Festival atau SSF 2008. Dimana-mana ada diskon! Mulai dari restaurant, salon, butik, toko elektronik, toko mebel, toko buku, sampai showroom mobil. Semuanya memakain label 'Surabaya Shopping Festival 2008'.

Hanya Tuhan yang tahu apakah mereka benar-benar memberikan diskon atau hanya sekedar tipu daya untuk meningkatkan animo pengunjung.



Yang pasti, Surabaya benar-benar ramai. Mall penuh sesak dengan manusia, yang notabene bukan hanya dari kota Surabaya. Banyak pendatang dari Sidoarjo, Kediri, Malang dan even Jakarta yang bela-belain untuk datang ke Surabaya, hanya untuk SHOPPING. .

Acaranya macem-macem, ada belanja murah meriah (pastinyaaa), fashion show, lucky draw, pameran, lomba-lomba, tapi buat Oma yang paling heboh dan yang paling TIDAK AKAN Oma lakukan lagi adalah Late Night Shopping. Jadi toko-toko di mall buka sampai jam 1 malam dan restonya sampai jam 2. Edan!!! Dan diskonnya ngga terlalu banting harga banget!
Pokoknya nggak banget deh untuk dilakukan lagi, apalagi kalo besoknya harus ngantor. Huh, NO WAY! Tapi seru sih, once in a life time experience, lah!

Melihat gegap gempita Surabaya Shopping Festival, Oma jadi berpikir, apa Pasar Keputran, Pasar Ngagel dan Pasar di kompleks-kompleks perumahan juga ikut serta dalam kemeriahan Surabaya Shopping Festival?

Apa minyak, gula, telur, cabe dan sayur-mayur juga ikutan didiskon?
Memang benar Pasar Keputran ikutan late night shopping, hehehe,..
secara mereka always buka dari lepas Maghrib sampai lepas midnight :P Tapi, apa mereka ikutan pasang aksi 'harga miring'?

Nah, yang jadi pertanyaan masyarakat Surabaya hari ini, apa pom bensin di Surabaya juga akan ikutan Surabaya Shopping Festival? Harga bensin naek, bow!

Oma pun berpikir, kenapa Oma ngga ikutan mengadakan Surabaya Shopping Festival?


Kalo di Omaland (beda tipis ama disneyland - yang artinya Pulau Oma), akan ada juga tuh Shopping Festival. Namun, yang di-sale tuh beras, elpiji, sayur-mayur, buah-buahan, telur, cabe, daging dan susu. Buat yang belanja di atas 100 Uma (Uma = uang oma; 100 Uma = 100ribu rupiah), Anda bisa mendapatkan isi bensin gratis. Asyik, kan?

Lomba-lomba juga ada donk! Lomba masak, dan hasilnya akan dibagikan ke rakyat yang tidak mampu. Lomba membangun rumah untuk anak-anak jalanan. Acara amal untuk fundraising uang sekolah dan kuliah anak-anak yang tidak mampu. Lomba belanja Sembako sebanyak-banyaknya, yang menang boleh keep all the stuff, yang kalah harus share sembakonya dengan para tetangga.


Buat para pelajar dan mahasiswa juga bisa donk menikmati Shopping Festival. Buat yang rangking 1-5, boleh beli 1 buku import fiction, 2 buku import non-fiction, 2 buku lokal fiksi, 3 buku lokal non-fiksi, dan bole belanja 1 baju, 1 celana, 1 sepatu dan 1 accessories secara GRATIS. Yang rangking 6 - 10 bole beli buku-buku aja dan 1 baju. Bagi pelajar dan mahasiswa yang ingin beli komputer/laptop, bagi yang rangking 1 di kelasnya, boleh membeli komputer dengan cicilan 0% selama seumur hidup. Yang rangking 2 - 5 mendapatkan cicilan 0% selama 20 tahun, dan rangking 6 - 10 selama 10 tahun.

Itulah Shoping Festival versi Oma.

Kira-kira Anda pilih ikutan yang mana?

Comments

Popular posts from this blog

What would you do if you could live another life

What would you do if you could live another life just for one day? This line is quoted from "Last Chance Harvey" . I have watched this film twice and still feel so touched everytime I watch it. Kate Walker, the main character in this film, uttered this question to Harvey Shine. In this story, both of them lived a life that is not very happy-chappy. Kate lived in a pathetic, boring life; Harvey in a screwed one. When Kate asked this question, both of them seem to ponder: what if I could live a different life, just for one day, just to try out. This question makes me ponder, too: what would I do if I was given a chance to live any kind of life I want, just for one day? Where would I be? What would I do? Who would I be? Lately I have been thinking about the life I am living right now. Everything is so well-planned. I graduated from high school, went abroad to study, came back home to work, went abroad again to do my master, working in a reasonably good organisation, and going ho

Cold Feet

One of my closest friends is getting married tomorrow another one in May another one in November. and an ex-classmate is also getting married in April/May. and, I dreamed about getting married last night. I remember some months ago I was so enthusiastic with the idea of getting married. Although I knew that our relationship was not yet ready for that stage, I was so pushy to Stefy. I had asked him when exactly we would get married. Ah well, it was all the flashy things that I longed for. Right now, what I want is to avoid it! I am just not brave enough to throw myself into this new status. Don't get me wrong, I am probably just like any other girls out there who like the beautiful wedding gown, like to be made up, like to be the queen of the night. But, have you ever considered what would happen after you wave off the guests and head to your own home, starting your new chapter of life? or what would happen after the happy chappy honeymoon? Would we then live

WSAD? (What Should Ariel Do?)

As a communication expert, we always need to be prepared for crisis communication or disaster management. If a company suffered a bad publication, or when bad things happened, like with BP’s oil spill or Toyota’s cars, the communication people need to work very hard to communicate the right message (while some other people work on to make things right) and to win the public favour again. In theory, companies need to be prepared for crisis way in advance; however not many companies did that. I believe, Ariel had also never thought that such drama would happen, but yeah, here it is, and he has to face it! So, here is my humble opinion regarding what he needs to do to clear the air: Scenario 1: Launch a single/album Celebrities, especially musicians, usually would create a drama or scandal to increase their popularity in order to promote the next movie, single, or album that would be launched. What Ariel could do is to write a song (or an album) as soon as possible and launch it! And thee