Perpisahan Dewi Lestari, yang lebih akrab dipanggil Dee, si penulis buku favorit Oma, Supernova dan Filosofi Kopi; dengan mantan suaminya, Marcell, nampaknya menjadi berita HOT di tabloid atau tayangan infotainment akhir-akhir ini. Particularly, Oma tidak pernah mengikuti berita artis kawin cerai – sebodo teuing! Namun, Oma menemukan sebuah posting ‘Catatan tentang Perpisahan’ yang ditulis sendiri oleh Dee
Dan itu membuat Oma harus menitikan air mata dan marah,…
“Hidup punya masa kadaluarsa, hubungan pun sama. Jika tidak, semua orang tidak akan pernah mati dan semua orang tidak pernah ganti pacar dari pacar pertamanya.”
Oma berhenti pada dua kalimat ini, sambil bertanya, “BENARKAH SEBUAH HUBUNGAN MEMILIKI MASA KADALUARSA?”
Karena mami tidak pernah bilang “nak, mami tidak tahu sampai kapan mami akan tetap mencintai papi, karena suatu saat, hubungan kami akan expired dan tidak bisa lagi berlanjut.” Pendeta di gereja juga tidak akan pernah bilang “apa yang sudah dipersatukan Tuhan, tidak bisa dipisahkan oleh manusia, sampai masa kadaluarsa itu tiba.” Stefy, yang mungkin saja lebih pintar dari Oma, juga belum pernah bilang “Yang, I will always love you, until the expiry date, ya"
Apa Oma yang kurang gaul? Apa Oma yang memang belum cukup makan asam garam kehidupan?
Oma tidak setuju dengan statement Dee, karena in fact, Stefy adalah pacar (resmi) pertama (di luar cinta-cinta monyet).Apakah berarti Oma dan Stefy sedang menjalani sebuah hubungan dalam sebuah rentang waktu dimana, entah 10 tahun lagi, entah 50 tahun lagi, yang namanya masa kadaluarsa itu akan datang.
“Kita bisa bilang, putusnya hubungan A karena dia selingkuh, karena bosan, karena ketemu orang lain yang lebih menarik, belum jodoh, dan masih banyak lagi. Padahal intinya satu, jika memang sudah waktunya, perpisahan akan menjemput secara alamiah bagaikan ajal. Bungkus dan caranya bermacam-macam, tapi kekuatan yang menggerakkannya satu dan serupa. Tentu dalam prosesnya kita berontak, protes, menyalahkan ini-itu, dan seterusnya. Namun hanya dengan terus berproses dalam aliran kehidupan, kita baru menyadari hikmah di baliknya.”
Perpisahan dengan pacar, perpisahan dengan suami atau istri, tidaklah sama seperti ajal, yang menjemput tanpa kita bisa harus kompromi. Apabila kita menyadari bahwa perpisahan, or so-called divorce, adalah sama persis seperti ajal, maka kita akan pasrah, menyerah, dan ikhlas saja dengan perpisahan itu. Orang
Jika memang sudah waktunya,… ah, bullshit!
No offence untuk Dee yang will still be my favorite writer, tapi dalam hal ini Oma harus mendebat Anda, karena menurut Oma,
"September 2006 adalah momen penyadaran saya dengan Marcell, saat kami merasa bahwa hubungan kami sudah kadaluarsa.
Sebuah hubungan memang memiliki pasang surut.
Apa Oma pasrah dan, meminjam kata-kata
Apa Oma lebih pintar tentang hubungan suami istri? Apakah Oma sudah pernah mempelajari tumpukan literature tentang pernikahan? Tidak. Bahkan Oma pun masih harus menunggu 1 -3 tahun untuk memasuki sebuah gerbang bertuliskan ‘Pernikahan’. Tapi, satu yang Oma tahu, bahwa hubungan suami istri itu tidak akan pernah kadaluarsa.
So, why are you bothered, Oma? It is their marriage’s life. It is about marriage. You are not going through it right now, are you?
Karena Oma tidak terima dan tidak akan pernah mau menerima kenyataan bahwa hubungan Oma dan Stefy suatu saat akan kadaluarsa. TIDAK.
Neither my parents’
And neither yours.
picz: yahoo image & flickr
Comments
memang ada yang expired oma, semangat untuk berjuangnya itu yang sudah habisss ... :)
kalau sudah begitu, orang2 memang cenderung akan menyerah, kecuali mereka dapat kekuatan baru untuk berjuang, seperti dari Tuhan or rekan2 dan sahabat...
:)
Salam kenal Oma ...