I was actually planning on posting this last week. Ketika Oma menemukan secarik quote ini. Tapi, ternyata kok niat itu belum 100% muncul. Akhirnya, posting ini tersimpan di draft, hampir 2 minggu. Untunglah malam ini, di tengah menunggu bau obat nyamuk menghilang dari kamar, Oma tiba-tiba mood untuk nulis.
Beginnings are Scary, Endings are Usually Sad, but It's the middle that counts the most. Try to remember that (Memorable quote from Hope Floats)
Entah bagaimana Oma bisa menemukan quote ini (sudah lupa, tuh!), tapi yang pasti begitu membaca quote ini, hati Oma berdebar.
Dug dug,.. dug dug,...
*kok jadi kayak bedug?*
Aniwe, to be honest with you, kepergian Oma ke Belanda kali kedua ini sangat menakutkan. Bukan hanya menegangkan ya, karena kadang menegangkan can be a postive feeling: excitement. Tapi kali ini benar-benar fear, hesitation, worry. Pokoknya semua perasaan negatif tuh berkumpul menjadi satu.
Bukannya malah lebih enak, Oma? Oma kan uda pernah ke sana. Uda tau keadaan di sana. Ada temen-temen. Pokoknya nothing to be afraid of!
Mungkin begitu response kalian abis baca keluh kesah Oma di atas.
Actually, Oma bener-bener takut. Yes, Oma has been there. Not one month. Not one year. Not two years. but FOUR YEARS. And Oma has been in various situations: from a little broke until TOTALLY BROKE. Pernah tuh yang ngalamin uang di bank minus sampai beberapa puluh Euro.
Dan kali ini, Oma harus pergi, meskipun cuma 1 tahun, tanpa beasiswa. Walaupun uang kuliah sudah terbayar, tapi Oma hidup pake apa???
Itulah yang Oma takutkan.
Without any purpose to scare you, nor to nag, but Oma pengen cerita tentang sebuah situasi ketika Oma totally broke and the currency was totally not friendly, at all! Yeah, peristiwa ini terjadi ketika Oma berada di England. Poundsterling was realllyyy killing (and is still killing now!). I didn't have a job and my parents were unhappy about my situation.
So, Oma yang berhati mulia, tidak ingin menyusahkan orang tua (wow, it rhymes!); so Oma decided to not shop; thus not eat proper food. Jadi, daily, Oma cuma makan tea biscuit, kalo orang Inggris bilang, jadi tea biscuits tuh modelnya kayak kue marie. En sometimes, kalo Oma lagi bener-bener laper, Oma akan beli roti tawar yg paling murah dan kentang. And coffee, of course, was a must!
Sampai Oma dapet kerjaan di sebuah Pub & resto, I basically only ate these few items. Kecuali kalo, thank God, diundang ama orang gereja atau pas makan malam sesuah Bible Study, atau kalo ada temen yang birthday. So, kurang lebih 2 -3 bulan Oma hidup dengan 'lifestyle' seperti ini.
Jujur, Oma sangat takut harus go through this rough time again.
Fewh,... tough, huh?
Yap, Oma sangat takut. As it is written above, beginnings are scary. Yep, indeed scary! Dengan tidak ada kepastian bahwa Oma bakal dapet proper part-time job, or proper internship, or whether my parents can continually and constanly send enough money. Oma sangat takut.
Untunglah, ada seseorang yang bisa kasih Oma kepastian. Yang bikin Oma ndak ragu, walaupun kadang-kadang syndrome takutisme masih menyerang, meskipun banyak hal yang ndak pasti.
Ya, Oma ingat dan akan selalu ingat bahwa Oma punya Tuhan. Tuhan Oma sudah membawa Oma sampai this far. Awalnya ndak jadi berangkat, eh tiba-tiba ada (alm) Oma yang bersedia menjadi sponsor tunggal uang kuliah. Semua urusan visa dan passport diperlancar. Urusan kantor diperlancar sehingga Oma pun resigned dengan tenang. Dan semua urusan Bang Tepy pun juga beres. Yap, dan ini, next week, Oma akan berangkat.
So,.. if I am already this far, Oma yakin, Tuhan pasti akan terus dan terus menuntun Oma.
Jadi ingat ayat yang bilang bahwa Ravens (terjemahan bhs Indo = burung pipit. tapi sebenarnya Ravens adalah burung yang paling rendah 'kasta'nya. Jadi paling hina dina deh!) aja dipelihara, dikasih makan. Bunga bakung juga dikasih 'pakaian' paling indah, dirawat dan dikasih makan juga. Mosok Oma, manusia cantik (eh, kata Bang Tepy manis, ding!), smart, pinter, berbakat, keren,.... lho kok jadi narsis? Back to the point, mosok Oma yang manusia gini, tidak dipelihara ama Tuhan.
Ya khan?
I think I will make my own quote. Beginnings are scary, Endings are uncertain, yet it's my God that counts the most. Remember that!
Ayo, semua katakan bersama-sama buat Oma "Good luck, Oma!"
Thank you :)
OOT, di film Hope Floats ini ada satu lagi memorable quote:
You know, I always thought I was gonna be, I don't know, special. But I'm not. I'm just... I'm just an ordinary person. And that's OK. Because... you make me special. Don't you know that? Don't you know that you're everything in this world to me? And we're gonna make it through this because we are a team... So don't you ever think about leaving me again... because I need you. I love you.
Beginnings are Scary, Endings are Usually Sad, but It's the middle that counts the most. Try to remember that (Memorable quote from Hope Floats)
Entah bagaimana Oma bisa menemukan quote ini (sudah lupa, tuh!), tapi yang pasti begitu membaca quote ini, hati Oma berdebar.
Dug dug,.. dug dug,...
*kok jadi kayak bedug?*
Aniwe, to be honest with you, kepergian Oma ke Belanda kali kedua ini sangat menakutkan. Bukan hanya menegangkan ya, karena kadang menegangkan can be a postive feeling: excitement. Tapi kali ini benar-benar fear, hesitation, worry. Pokoknya semua perasaan negatif tuh berkumpul menjadi satu.
Bukannya malah lebih enak, Oma? Oma kan uda pernah ke sana. Uda tau keadaan di sana. Ada temen-temen. Pokoknya nothing to be afraid of!
Mungkin begitu response kalian abis baca keluh kesah Oma di atas.
Actually, Oma bener-bener takut. Yes, Oma has been there. Not one month. Not one year. Not two years. but FOUR YEARS. And Oma has been in various situations: from a little broke until TOTALLY BROKE. Pernah tuh yang ngalamin uang di bank minus sampai beberapa puluh Euro.
Dan kali ini, Oma harus pergi, meskipun cuma 1 tahun, tanpa beasiswa. Walaupun uang kuliah sudah terbayar, tapi Oma hidup pake apa???
Itulah yang Oma takutkan.
Without any purpose to scare you, nor to nag, but Oma pengen cerita tentang sebuah situasi ketika Oma totally broke and the currency was totally not friendly, at all! Yeah, peristiwa ini terjadi ketika Oma berada di England. Poundsterling was realllyyy killing (and is still killing now!). I didn't have a job and my parents were unhappy about my situation.
So, Oma yang berhati mulia, tidak ingin menyusahkan orang tua (wow, it rhymes!); so Oma decided to not shop; thus not eat proper food. Jadi, daily, Oma cuma makan tea biscuit, kalo orang Inggris bilang, jadi tea biscuits tuh modelnya kayak kue marie. En sometimes, kalo Oma lagi bener-bener laper, Oma akan beli roti tawar yg paling murah dan kentang. And coffee, of course, was a must!
Sampai Oma dapet kerjaan di sebuah Pub & resto, I basically only ate these few items. Kecuali kalo, thank God, diundang ama orang gereja atau pas makan malam sesuah Bible Study, atau kalo ada temen yang birthday. So, kurang lebih 2 -3 bulan Oma hidup dengan 'lifestyle' seperti ini.
Jujur, Oma sangat takut harus go through this rough time again.
Fewh,... tough, huh?
Yap, Oma sangat takut. As it is written above, beginnings are scary. Yep, indeed scary! Dengan tidak ada kepastian bahwa Oma bakal dapet proper part-time job, or proper internship, or whether my parents can continually and constanly send enough money. Oma sangat takut.
Untunglah, ada seseorang yang bisa kasih Oma kepastian. Yang bikin Oma ndak ragu, walaupun kadang-kadang syndrome takutisme masih menyerang, meskipun banyak hal yang ndak pasti.
Ya, Oma ingat dan akan selalu ingat bahwa Oma punya Tuhan. Tuhan Oma sudah membawa Oma sampai this far. Awalnya ndak jadi berangkat, eh tiba-tiba ada (alm) Oma yang bersedia menjadi sponsor tunggal uang kuliah. Semua urusan visa dan passport diperlancar. Urusan kantor diperlancar sehingga Oma pun resigned dengan tenang. Dan semua urusan Bang Tepy pun juga beres. Yap, dan ini, next week, Oma akan berangkat.
So,.. if I am already this far, Oma yakin, Tuhan pasti akan terus dan terus menuntun Oma.
Jadi ingat ayat yang bilang bahwa Ravens (terjemahan bhs Indo = burung pipit. tapi sebenarnya Ravens adalah burung yang paling rendah 'kasta'nya. Jadi paling hina dina deh!) aja dipelihara, dikasih makan. Bunga bakung juga dikasih 'pakaian' paling indah, dirawat dan dikasih makan juga. Mosok Oma, manusia cantik (eh, kata Bang Tepy manis, ding!), smart, pinter, berbakat, keren,.... lho kok jadi narsis? Back to the point, mosok Oma yang manusia gini, tidak dipelihara ama Tuhan.
Ya khan?
I think I will make my own quote. Beginnings are scary, Endings are uncertain, yet it's my God that counts the most. Remember that!
Ayo, semua katakan bersama-sama buat Oma "Good luck, Oma!"
Thank you :)
OOT, di film Hope Floats ini ada satu lagi memorable quote:
You know, I always thought I was gonna be, I don't know, special. But I'm not. I'm just... I'm just an ordinary person. And that's OK. Because... you make me special. Don't you know that? Don't you know that you're everything in this world to me? And we're gonna make it through this because we are a team... So don't you ever think about leaving me again... because I need you. I love you.
Comments
Wah kisah hidupmu menarik sekali. Sampai sekarang saya masih memimpikan bisa tinggal (dan bersekolah atau bekerja) di luar negeri. Namun bahkan singgah sebentar pun belum. Saya ngiri lhoo! Hehe..
Semoga di sana sehat2 ya, pengalaman yang tidak membunuhmu hanya akan membuatmu semakin kuat. Yes, you'll be better tomorrow :D